DPRD: Hak Suara Berharga Untuk Pembangunan Daerah
Medan,-Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Kota Medan memberikan hak suaranya setiap perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) menjadi pekerjaan rumah Pemko Medan dan KPU Kota Medan, dalam hal mensosialisasikan betapa pentingnya memberikan hak suara. Sebab, satu hak suara yang dimiliki warga sangat berarti untuk merubah wajah pembangunan di daerah tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Ihwan Ritonga, mendorong Pemko Medan dan KPU Kota Medan agar mampu meningkatkan partisipasi jumlah pemilih setiap digelarnya pesta demokrasi. Artinya, sosialisasi mengenai tahapan-tahapan Pilkada harus benar-benar sampai ke masyarakat, begitu juga dengan calon yang maju untuk memenangkan hati masyarakat tersebut.
“Ada image yang berkembang, masyarakat sudah bosan dengan demokrasi yang ada di negara kita. Apapun kata para calon kepala daerah dan legislatif, masyarakat menganggap taraf hidup mereka tidak akan berubah jika memilih mereka dan orang yang dipilih itu akan tidak peduli lagi. Anggapan negatif Itu yang harus kita ubah dan jelaskan ke masyarakat betapa berharganya hak suara yang mereka berikan untuk pembangunan daerah,” ungkapnya, Selasa (20/2).
Menyikapi hal itu, Ketua KPU Kota Medan, Herdensi Adnin, mengaku mendapat tugas berat dari KPU RI untuk meningkatkan partisipasi pemilih hingga 75 persen. Di mana saat Pemilihan Wali Kota Medan tahun 2015 lalu, angka partisipasi pemilih di Kota Medan hanya di angka 25,38 persen. Artinya, untuk meningkatkan partisipasi ini butuh dukungan dari segala pihak, baik lembaga pemerintah, partai politik maupun tim sukses pasangan calon tersebut.
“Partisipasi warga Medan memilih calon Gubernur tahun 2013 lalu 38 persen. Dan partisipasi warga Medan memilih Wali Kota pada 2015 lalu 25,38 persen. Dari beban yang diberikan KPU RI itu kan pekerjaan yang berat? Tapi kita komitmen untuk mencapai target itu. Lagipula, tugas mengajak masyarakat agar datang ke TPS kan bukan tugas KPU Medan saja, tetapi seluruh stakeholder,” ujarnya.