Peristiwa

Jemaah Haji Indonesia Ziarah ke Taif

Makkah, DataMedan.com | Jemaah Haji Kloter VII Embarkasi Medan melakukan ziarah ke Taif, sekitar seratusan kilometer timur laut Makkah.

Ziarah ke Taif ini dikoordinir oleh Ketua Kloter H. Syarif Husin, TPIHI H.Drs.Sarifuddin Daulay, dan Karom 1 H. Jairan,S.Sos.I dan Karom 2 H.Naim Lubis, Karom 8 H. Alfi Sahrin Srg, H. Kamlan Karom 6 jemaah Kloter MES 7 (Sergai, T.Tinggi).

Seperti yang disampaikan Ketua TPHD Sergai, H. Soekirman, Jumat (23/08/2019) malam via Whatsapp,  Kota Taif berada di 1.700 mdpl, merupakan kota sejarah dimana Rasulullah SAW melakukan perdagangan dan syiar agama Islam.

Taif meskipun di daerah gurun namun karena altitudo yang tinggi membuat tumbuh berbagai tanaman seperti sayuran, bunga, palawija, buah-buahan dan peternakan.

Sedangkan sayuran seperti kubis, cabai, buncis, kangkung, bayam dan lainnya.  Buah-buahan seperti pepaya, jeruk, delima, anggur, pir, kurma. Palawija ada Jagung, kacang-kacangan dan lainnya. Sedangkan ternak pada umumnya unta dan kibas yang diambil susunya.

“Meskipun tidak mencukupi saat musim haji, lanjutnya, sayur dan buah di Kota Makkah didatangkan dari Taif. Daerah yang terletak dilembah antara pegunungan Asir dam Al Hada berhaw relatif lebih sejuk dibanding kota Makkah. Daerah ini juga dijuluki qaryah fil mulk atau daerah peristirahatan para raja di Saudi Arabia” ujarnya.

Ketua TPHD menjelaskan, salah satu tempat ziarah yang dikunjungi adalah Masjid yang dibangun oleh Abdullah bin Abbas selaku sepupu Rasulullah SAW. Masjid ini dibangun tahun 592 Hiriyah dan disamping Masjid tersebut dikuburkan jenazah Abdullah bin Abbas.

Di samping Masjid ini masih ada beberapa Masjid bersejarah di Taif yaitu Masjid Bilal bin Rabbah dàn Masjid Kuk yang merupakan saksi atas Mukzizat Nàbi Muhammad.

“Dari kunjungan ziarah ke Taif, jemaah semakin sadar dan bersyukur bahwa dinegeri kita Indonesia dianugerahi Rahmat oleh Allah SWT. Taif yang dinilai sudah subur sebetulnya belum seberapa dibandingkan tanah air kita yang dapat ditumbuhi lebih banyak tetumbuhan sepanjang waktu”, ungkapnya.

“Sayangnya kita kurang menyadari anugerah Allah SWT yang begitu melimpah kepada bumi Indonesia, sehingga kurang menjaga kelestariannya. Mudah-mudahan dengan ziarah sekalian  beribadah, para jemaah menjadi sadar akan cinta lingkungan, bersyukur atas kemurahan Tuhan terhadap bumi kita, dan merawat bumi agar tetap lestari,” demikian kata Soekirman melaporkan menjelang persiapan para jemaah haji untuk kembali ke tanah air dalam sepekan ke depan, tandasnya.(DM/02)

Share DataMedan

Leave a Reply