T. Edriansyah Rendy Heran dengan Pelayanan Puskesmas di Martubung
Martubung, Warga Martubung pertanyakan jarak waktu berobat di Puskesmas. Sebab, pihak Puskesmas seolah memberikan jarak waktu kunjungan berobat pertama dengan kunjungan berikutnya.
Warga Martubung pertanyakan jarak waktu berobat di Puskesmas itu kepada anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi NasDem, T. Edriansyah Rendy,Minggu (28/1/2024) sore.
“Saya jadi bingung, sebenarnya bagaimana jarak antar waktu berobat pertama dengan berikutnya,” tanya warga, Lingkungan 5, Kelurahan Martubung, Netty Lestari.
Pada Senin, cerita Netty, dia membawa anaknya berobat ke Puskesmas, karena demam. Lalu pada, Rabu kembali membawanya ke Puskesmas karena demam anak tak kunjung mereda.
“Tapi sampai di sana saya malah dimarahi sama orang Puskesmas. Katanya belum waktunya saya balik (kontrol) ke Puskesmas. Saya disuruh pulang, padahal anak saya masih demam,” ucap Netty.
Mendapat penolakan itu, kata Netty, a akhirnya langsung membawa anaknya berobat ke RS Wulan Windy. “Di opnamelah di RS Wulan Windy. Saya heran, kenapa kok ada istilah belum waktunya balik (kontrol) ke Puskesmas,” tanya Netty lagi.
Netty juga mengaku, dirinya telah menjadi janda sejak suaminya meninggal dunia beberapa saat lalu. “Kiranya saya bisa mendapatkan bantuan sosial, agar dapat membantu dalam menghidupi anak-anak,” harapnya.
Mendengar itu, Edriansyah Rendy, mengaku heran dengan kondisi itu. Rendy mengatakan, akan menanyakan hal tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Medan.
“Nanti hal ini akan saya tanyakan ke Dinas Kesehatan. Apa memang ada SOP seperti itu, kenapa tidak dilayani saja dulu bila memang warga butuh pelayanan kesehatan,” kata anggota Komisi II itu.
Terkait Bansos, Nurhaidah, dari PKH menyampaikan akan memastikan Netty sebagai warga yang masuk ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) terlebih dahulu.
“Nanti kita akan lihat dulu, kalau memang belum masuk ke DTKS, maka ibu akan kita masukkan dulu ke DTKS. Mudah-mudahan setelah masuk DTKS ibu bisa mendapatkan bantuan,” katanya.
