Peristiwa

Limbah Air Bercampur Lumpur Perumda Tirtanadi Disoal Warga


Medan,-Warga yang bermukim di Lingkungan IV dan VII Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan menyoal dan mengaku resah akibat limbah lumpur Perumda Tirtanadi. Pasalnya limbah air bercampur lumpur yang dibuang ke parit Belanga Besi meluber membanjiri lingkungan warga.

Kondisi tersebut terjadi setiap pihak Perumda Tirtanadi membuang limbah ke parit. Dimana parit yang sempit cepat mendangkal dari limbah yang dibuang bercampur lumpur mengakibatkan parit cepat dangkal akibat lumpur. Sehingga setiap air limbah yang dibuang ke parit selalu meluap karena volume air tidak tertampung parit lagi apalagi dimusim hujan.

Salah satu warga lingkungan 4 lorong 7, Sri Karyati Senin (19/6/2023) menyampaikan, limbah air kotor bercampur lumpur yang dibuang Perumda Tirtanadi ke parit Belanga Besi sudah meresahkan warga yang bermukim di Kelurahan Besar. Pasalnya, air limbah selalu membanjiri lingkungan apalagi di lorong 1 dan 2 Kelurahan Besar.

Hal itu terjadi karena parit Belanga Besi tidak sanggup menampung volume air limbah saat Perum Tartanadi membuang limbahnya. Sri Karyani berharap Tirtanadi dapat mengorek memperbaiki parit sehingga air tidak melimpah ke pemukiman.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Medan Haris Kelana Damanik ST (foto) kepada wartawan usai meninjau lokasi saat menyerap aspirasi warga, Minggu (18/6/2023) mengaaku sangat menyayangkan pihak Perumda Tirtanadi yang kurang peduli dengan keluhan warga.

“Saya turun guna menyikapi pengaduan dan keluhan warga yang terdampak banjir akibat limbah air kotor bercampur lumpur dari Tirtanadi. Kita harapkan masalah ini segera diselesaikan,” tegas Haris.

Haris Kelana minta Perumda Tirtanadi supaya segera memperbaiki parit guna memperlancar saluran pembuangan limbah air yang bercampur lumpur. “Parit supaya dinormalisasi dan sisi kanan-kiri parit dapat ditinggikan dibuat tanggul,” pinta Haris asal politisi Gerindra itu.

Selain itu, Haris juga minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan supaya turun melihat limbah yang dibuang pihak Tirtanadi. Apakah limbah berbaya atau perlu melalui Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). “Kita minta DLH supaya turun menyikapi persoalan itu. Sehingga limbah yang dibuang jangan sampai berdampak buruk terhadap masyarakat,” sebutnya.

Ketika hal ini dikonfirmasi Senin (19/6/2023) ke pihak Perumda Tirtanadi melalui Kepala Cabang Medan Labuhan Perumda Titanadi Tengku Ezra Fauzi terkesan mengelak dikonfirmasi dan tidak bersedia memberikan keterangan. Melalui balasan WhatsAppnya, Fauzi menyebut agar konfirmasi ke instalasi Martubung.

Share DataMedan

Leave a Reply