Bahasa, Jadi Kendala Egy Maulana Berlatih di Klub Eropa
DataMedan,-Egy Maulana Vikri menceritakan kendalanya saat berlatih di sejumlah klub Eropa sepanjang 2017. Kendala yang dihadapi Egy adalah bahasa asing non-Inggris.
Pemain asal Medan tersebut mengaku telah menjajal latihan di Eropa. Hal itu dilakukan sebagai persiapan pemain berusia 17 tahun itu untuk menapak ke jenjang karier profesional.“Ada Spanyol, Jerman, Polandia, Perancis, Portugal, dan Italia,” ujar Egy Maulana setelah menemui Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, di Jakarta, Jumat (5/1/2017).
Dalam periode tersebut, Egy mengaku terkendala dengan bahasa asing. Selama ini, cuma bahasa Inggris yang dipahami oleh pemain tim nasional U-19 tersebut.
“Sebetulnya introspeksi buat diri saya sendiri karena kadang saya masih salah posisi. Saya baru menyadari setelah ada orang yang menggunakan bahasa Inggris dan lebih banyak memperhatikan mereka bermain,” kata Egy.
Egy mengaku lebih banyak diam di ruang ganti pemain ketika berlatih di sejumlah klub sepakbola di Eropa. “Kecuali saya diajak ngobrol pakai bahasa Inggris, saya baru merespon,” katanya.
Dia tidak mempersoalkan posisi ketika bermain di klub sepakbola di Eropa selama masih mampu berkarir di benua biru itu. “Sebenarnya, orang Indonesia punya kemampuan untuk bermain di Eropa. Hanya mental dan daya tahan saja yang dibutuhkan,” ujar dia.
Terlepas dari itu, Egy belum bersedia menyebut klub idamannya di Eropa meskipun menekankan aspek kenyamanan saat berlatih dan bertanding untuk klub itu.“Saya hanya mengikuti proses ketika berada di Eropa nanti. Saya masih harus menunggu satu hingga dua bulan mendatang,” ujar dia, tentang keputusan terkait klub yang akan menjadi pilihannya.Dia mengaku bersedia belajar bahasa asing sebagai bekal untuk meraih cita-citanya bermain di klub sepak bola di Eropa.
Pemain berusia 17 tahun itu mengatakan telah mencoba berlatih di sejumlah klub sepak bola di tujuh negara Eropa sepanjang 2017. “Ada Spanyol, Jerman, Polandia, Prancis, Portugal, dan Italia,” katanya.
Nahrawi menyatakan dukungannya kepada Vikri untuk bermain sebagai pemain profesional di Eropa setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Olahraga Ragunan, Jakarta.“Kami akan mendukung cita-cita Egy untuk menaklukkan Eropa dan dunia. Kami memberikan ruang bagi dia untuk memilih klub dan negara mana yang sesuai,” kata dia.