Uncategorized

Poldasu,Pemkab Asahan,Pemko Tanjugbalai Gelar Seminar Nasional

Asahan,Datamedan-Kepolisian Daerah Sumatera Utara,Pemerintah Kabupaten Asahan dan Pemerintah Kota Tanjungbalai gelar seminar nasional tentang sedimentasi di Sungai Asahan dan Sungai Silau.


Seminar Nasional dibuka Kapoldasu diwakili Dirkrimsus Poldasu, Kombes Roni Samtana. Senin,(13/1/2020) di hotel Sabty Garden,Kota Kisaran.


Dalam arahan Dirkrimsus Poldasu, Kombes Roni Samtana mengatakan memandang Seminar Nasional ini memiliki nilai yang sangat strategis tentang bagaimana kita secara bersama-sama mencari solusi atas permasalahan sedimentasi yang telah ada puluhan tahun yang lalu.

Beliau mengatakan kami hadir disini untuk menyampaikan beberapa poin-poin dari Bapak Kapolda Sumatera Utara yang nantinya mungkin bisa menjadi masukan maupun pertimbangan bagi kita yang hadir pada acara seminar pagi hari ini, sehingga kita mendapatkan beberapa poin strategis yang bisa menjadi rekomendasi kepada pihak-pihak terkait baik di daerah maupun di pusat.

Bupati Asahan,H.Surya Bsc pada pidatonya menyampaikan bahwa seminar ini dilaksanakan karena jumlah tumpukan sedimentasi pada Sungai Asahan sudah sangat besar. 

Berdasarkan hasil penelitian Balai pengkajian dan penerapan teknologi pada tahun 2013 bahwa volume sedimentasi sebesar 10.185. 308 meter kubik sehingga mengakibatkan pendangkalan sungai, daya tampung sungai yang menurun sehingga air meluap kepermukiman masyarakat dan terjadilah banjir pada khususnya pada waktu-waktu curah hujan tinggi.

Beliau juga mengatakan pada tahun 2018, banjir Sungai Asahan terjadi 15 kali pada 6 titik dengan tinggi rata-rata genangan 80 cm, total luas areal pemukiman yang tergenang seluas 173. 910 meter kubik persegi dengan jumlah rumah sebanyak 2. 541unit, panjang jalan lingkungan yang rusak sepanjang 9. 175 meter dan 3 unit jembatan yang rusak, jumlah sekolah yang rusak sebanyak 8 unit, jumlah penduduk yang sakit sebanyak 78 orang dengan 10 kasus penyakit, dan sebanyak 500 nelayan terganggu perekonomiannya.

“Tingginya sedimentasi pada Sungai Asahan ini juga sangat mengganggu kelancaran aktivitas pelayaran kapal yang melintas Pelabuhan Bagan Asahan dan Pelabuhan Teluk Nibung sehingga mempengaruhi minat investor untuk meningkatkan nilai investasinya dikawasan sekitar. Oleh karena itu, sedimentasi pada Sungai Asahan ini sudah sangat penting untuk segera ditangani, Sungai Asahan perlu segera dinormalisasi”, ucap Bupati Asahan.

Beliau mengatakan perhatian dan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait dalam rangka pelaksanaan normalisasi maupun tindaklanjut dari normalisasi tersebut. 

Pada kesempatan ini Inisiator sekaligus Tokoh masyarakat,Febriandi Saragih dalam sambutannya mengatakan seminar ini dilatarbelakangi oleh buruknya kondisi eksisting sedimentasi di Sungai Asahan yang meresahkan. Terdapat banyak kajian yang mendukung pernyataan ini, salah satunya adalah kajian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) yang menyimpulkan bahwa timbulan sedimentasi disepanjang Sungai Asahan berkontribusi terhadap perusakan lingkungan, berdampaknya layunya ekonomi dan problematika sosial.

“Solusi dalam persoalan ini hanya dengan mengeruk sedimentasi. Akan tetapi, terdapat tantangan dan hambatan jika pengerukan dilakukan. Inilah yang akan kita cari solusinya,”terang Anggota DPRD Asahan itu.

Share DataMedan

Leave a Reply