Guru Penentu Pendidikan Karakter Anak
Medan,- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Puan Maharani melakukan Temu Ramah dengan guru-guru di sekolah Cinta Budaya di Jalan Williem Iskandar, kompleks MMTC Pancing, Medan, Jumat (26/1/2018).
Hadir disitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi, anggota DPR RI Sofyan Tan, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution dan sejumlah tokoh masyarakat diantaranya Sihar Sitorus, 600-an guru dari Medan, Deli Serdang, Sergai dan Tebing Tinggi.
Temu ramah mengambil tema ‘Peran Guru Dalam Pembangunan Karakter Bangsa’ tersebut menjadi tugas bagi para tenaga pengajar (guru) untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
“Bagaimana karakter anak-anak di masa depan, tergantung pada didikan keluarga. Sedangkan sebagian besarnya, pendidikan itu diberikan oleh guru di sekolah,” sebut Puan.
Menurut Puan, pendidikan karakter bagi anak bangsa merupakan hal penting sebagai faktor penentu pembangunan bangsa di masa mendatang. Karena itu, menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak didik, adalah prioritas utama bagi sekolah dan seluruh guru. “Kalau kita tidak bisa memberikan pendidikan dan tauladan kepada anak bangsa, maka mereka tidak akan bisa menjadi seperti yang kita harapkan,” sebut Puan .
Selain itu, dirinya juga menekankan bahwa kegiatan upacara bendera yang menjadi rutinitas sekolah setiap Senin khususnya, terpaksa harus dijaga. Begitu juga halnya seperti menamakan nilai Pancasila, lambang negara serta memperkenalkan para pahlawan nasional. Selain itu, juga tidak kalah penting, memberikan materi yang sesuai dengan usia anak-anak.
“Kita lihat, banyak lagu-lagu yang sebenarnya disuguhkan ke anak-anak tidak pas dengan usianya. Anak sekolah itu harus disuguhkan dengan materi yang sesuai dengan usianya. Sehingga perkembangannya sesuai tahapan pertumbuhannya,” katanya.
Sementara Gubsu Tengku Erry Nuradi mengatakan bahwa penghargaan kepada guru-guru adalah kunci bagi suatu negara bisa membangun karakternya dengan baik. Hal itu dicontohkannya dari sejarah perjuangan bangsa Jepang usai dihantam bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki. “Kita lihat bagaimana Negara Jepang itu menghargai guru-gurunya. Setalah dibom Amerika, yang mereka cari adalah, berapa guru yang masih hidup pasca serangan tersebut. Karena itulah kita harus berterima kasih kepada peran dan jasa para guru,” jelasnya.
Dijelaskan Erry di hadapan Puan dan ratusan guru, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah membangun sistem seleksi pendaftaran peserta didik baru (PPDB) secara online. Dengan begitu, menutup peluang adanya upaya lulus dengan cara yang tidak prosedural. “Jadi dengan sistem PPDB online itu, tidak ada lagi istilah deking dan tindakan curang agar anaknya bisa masuk sekolah negeri untuk tingkat SMA,” kata Erry.
Sebelumnya, anggota DPR RI Sofyan Tan menyebutkan kehadiran Menko PMK Puan Maharani sudah sangat ditunggu para guru untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada menteri, termasuk Mendikbud Muhadjir Effendy. Satu diantaranya adalah persoalan sertifikasi dan keinginan guru honor agar bisa diangkat sebagai guru PNS.