Peristiwa

Kelola Wisata Mangrove, Pemko Diminta Tak Setengah Hati

Medan,-Upaya Dinas Pariwisata Kota Medan memajukan industri parawisata di kota Medan khususnya wisata Mangrove diminta jangan setengah hati. Namun, pengelolaan itu hendaknya dilakukan serius melalui perencanaan yang matang.

Seperti halnya, pengembangan ekowisata hutan bakau (track mangrove) di Kelurahan Belawan Sicanang, Medan Belawan hendaknya dikelola dengan serius dan matang.

Kepada wartawan, Senin (27/8/2018) Ketua Komisi C DPRD Medan Hendra DS mengatakan, objek wisata mangrove di kawasan Medan Utara cukup potensial. Untuk itu, diperlukan keseriusan Pemko Medan menata lebih profesional dan tidak asal asalan.

Menurut Hendra asal politisi Hanura itu, apa yang dilakukan Dinas Parawisata menggali objek wisata mangrove di Belawan cukup bagus dan patut didukung. Sebab, potensi wisata bakau tersebut dinilai cukup menjanjikan. Selain menjadi obyek wisata juga dapat menjaga habitat tumbuhan dan hewan. Tanaman bakau juga akan menahan abrasi laut.

“Kita minta agar Dinas Pariwisata dapat melakukan pengawasan dan pemeliharaan berkelanjutan,” ujar Hendra seraya menyebut akan mendukung jika Dinas Pariwisata Medan mengalokasikan anggaran di APBD Pemko Medan untuk pengelolaan pariwisata bakau (mangrove) di kawasan Medan Utara.

Seperti diketahui, Dinas Pariwisata Medan akan menjadikan kawasan Medan Utara di sepanjang bibir pantai dijadikan ekowisata hutan bakau (track mangrove).

Pada minggu lalu, sebagai langkah awal Walikota Medan Drs Dzulmi Eldin telah melakukan penanam bibit pohon mangrove di Jl Asam Jawa Blok 16 Lingkungan 11 Kel Belawan Sicanang Kec Medan Belawan.

Selain penanaman pohon mangrove, Walikota juga melanjutkan peresmian tracking mangrove. Kawasan Belawan dinilai mampu mengangkat dunia wisata karena memiliki potensi wisata hutan mangrove dan juga bahari yang dapat dikembangkan menjadi obyek wisata primadona.

Share DataMedan

Tinggalkan Balasan