Politik

Restu Keluarga Jadi Penyemangat Utama Hj.Fitriani Manurung Terjun ke Politik

Medan,- Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan sudah terasa gaungnya saat ini, meski pelaksanaannya akan dilangsungkan September 2020 mendatang.

Salah satu yang kini menjadi perbincangan adalah sosok Bakal Calon Wakil Walikota Medan dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Medan, Hj.Fitriani Manurung S.Pd, M.Pd.

Ada banyak alasan kenapa sosoknya kini menjadi perbincangan, salah satunya adalah karena perempuan yang juga seorang dosen ini merupakan satu-satunya Balon Wakil Walikota Medan dari kaum perempuan yang mendaftarkan diri secara resmi.

Ada alasan kuat kenapa perempuan 42 tahun ini berani mengambil langkah politik maju di Pilkada Kota Medan 2020 mendatang, salah satunya adalah adanya restu keluarga terutama restu dari suami tercinta.

“Yang utama tentunya ada dukungan dari keluarga terutama restu dari suami,” jelas Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Hj.Fitriani Manurung saat ditanya sejumlah wartawan, usai menghadiri kegiatan partainya, Rabu (06/11/2019).

Diutarakannya, niat untuk ikut kontestasi politik di Kota Medan sebelumnya sudah dibicarakan dengan keluarga dan suami, dan Alhamdulillah keluarga sangat mendukung.

“Tentunya yang pertama kita bicara ke keluarga terutama suami, kemudian lanjut konsultasi dengan kawan-kawan di partai,” jelasnya.

Dikatakannya, ikut kompetisi terutama Pilkada Kota Medan butuh persiapan dan dukungan yang matang. “Tujuan kita kan dalam rangka mengabdikan diri kepada masyarakat Kota Medan, tentunya kita harus lebih dulu mendapatkan dukungan keluarga. Kalau tidak ada dukungan keluarga untuk apa kita berkiprah. Karena saya sadari, dengan mengabdikan diri kepada masyarakat maka kita sepenuhnya akan menjadi milik masyarakat. Untuk itulah keluarga harus memahami posisi ini,” paparnya.

Hj Fitriani Manurung, S.Pd, M.Pd (tengah) saat diabadikan bersama sejumlah pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Medan

Saat ditanya kenapa tidak mendaftarkan diri menjadi orang nomor satu di Pilkada 2020 mendatang, perempuan berkerudung kelahiran Kota Sibolga ini mengungkapkan bahwa mengandikan diri ke masyarakat tidak mesti harus menjadi nomor satu.

“Kalau niatnya mau mengandikan diri kepada masyarakat, posisi nomor satu dan nomor dua, saya kira sama saja,” jelasnya.

Kandidat diktor di S3 UNIMED ini mengatakan, seluruh proses setelah pendaftaran seluruhnya diserahkan ke Partai.

“Jadi kita percayakan seluruhnya kepada partai. Saya yakin apapun keputusan partai itulah yang terbaik. Sebagai kader kita hanya terus memaksimalkan perjuangan demi terwujudnya cita-cita dan amanah partai dalam membangun bangsa,” jelasnya.

Share DataMedan

Leave a Reply