Ekonomi

Efesiensi, Dinas Pariwisata Medan Tak Bisa Promosi Dalam dan Luar Negeri

Medan,-Dampak dari kebijakan efesiensi anggaran oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan selama tahun 2019, menjadikan Dinas Pariwisata Kota Medan kesulitan terutama tidak berjalannya sebagian program berkenaan dengan promosi kepariwisataan baik dalam dan luar negeri.

“Tadi ditanyakan sampai akhir tahun, saat ini bahwa kebijakan pengetatan untuk keluar kota dan keluar negeri, sehingga ada beberapa kegiatan kami berupa promosi pariwisata yang tak bisa,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi 3 DPRD Kota Medan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi 3 yakni Abdurrahman Nasution.

Akibat kebijakan efesiensi itu, menurut Agus, ada sejumlah kegiatan atau program Dinas Pariwisata yang tidak dapat berjalan. Dampak lainnya yang terjadi pihaknya sulit mencapai target di tahun ini.

“Jadi target sampai akhir tahun ini cuma tercapai 70 persen, dimana pelaksanaan kegiatan promosi ditunda, kecuali untuk ikuti kegiatan APEKSI,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Abdurrahman Nasution dihadapan para anggota justru mendorong Dinas Pariwisata Kota Medan untuk lebih kreatif terutama didalam melahirkan program atau kegiatan yang dapat menghasilkan PAD (Pendapatan Asli Daerah).

“Saya pikir itu dulu, bagaimana Dinas Pariwisata kreatif, kegiatan apa yang muncul disana yang bisa jadi PAD, saya lihat kegiatan-kegiatannya cenderung standar tak ada kaitan dalam menambah PAD,” tekan politisi PAN ini.

Penguatan program juga disampaikan Edward Hutabarat selaku anggota komisi 3 yang berharap Dinas Pariwisata mengoptimalkan kekuatannya dalam memanfaatkan kepariwisataan Kota Medan saat ini tidak hanya sebatas kegiatan formal.

“Tapi, kita sarankan maksimalkan kepada PAD, dan juga keterlibatan langsung dinas ini untuk awasi program yang menghasilkan pendapatan, bener tidak alokasi yang diberikan terhadap pelayanan,” tambahnya.

Dalam mendukug tumbuhnya PAD juga diutarakan Irwansyah anggota komisi 3 dari PKS ini mengingatkan seperti penegasan Presiden RI Jokowi bahwa semangat menjadikan pariwisata sebagai leading sector ekonomi bangsa, spirit menjadikan Indonesia menjadi negara yang terbaik, ini harus dikuatkan didinas tersebut.

“Artinya, pariwisata sebagai leading sector itu devisa, maka masalah optimalkan perijinan dan SOP program kepariwisataan bagaimana berindkasi tumbuhkan PAD juga. Kalau kita tak maksimal kelola pariwisata ini, orang malas ke Medan, dampaknya kita akan rugi. Untuk itulah, jangan lagi kesan copi paste, karena kita lihat program itu ke itu saja disetiap tahun,” tandasnya.

Diketahui, dalam program tahun 2019 ini terdiri atas pengembangan destinasi kepariwsataan yang terdiri dari perawatan sapta pesona, medan heritage fun bike, industry dan destinasi pariwsiata, medan berbasis digital sebagai destinasi dengan jumlah atau alokasi pada program ini mencapai Rp 1,06 miliar, baru terealsasi Rp 91 juta atau 8,7 persen.

Sedangkan, secara keseluruhan alokasi di Dinas Pariwisata Kota Medan dari program dan kegiatan berjumlah Rp 31,1 miliar, baru terealisasi Rp 16,8 miliar atau 53, 90 persen.

Share DataMedan

Leave a Reply