Peristiwa

100 Dokter Meninggal Karena Covid 19, Wakil Ketua Pansus Minta Kebijakan Penanggulangan Covid Dievaluasi

Medan,-Terkait dengan beredarnya rilis tentang 100 orang dokter yang meninggal karena Covid 19, Wakil Ketua Pansus Covid 19 DPRD Sumatera Utara, Ahmad Hadian menyampaikan keprihatinannya yang mendalam dan meminta kepada Satgas Penanggulangan Covid 19 Sumut segera mengevaluasi kinerjanya.

“Saya sangat prihatin atas gugur nya 100 orang dokter kita. Mereka adalah pahlawan kemanusian. Menurut data yang ada 15 orang dari 100 orang dokter yang gugur itu berasal dari Sumatera Utara, ini berarti 15 %. Jangan main-main. Saya meminta kepada Satgas Penanggulangan Covid 19 untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh khususnya terkait kebijakan dan langkah-langkah aksi kesehatan yang selama ini telah dilakukan,” tegasnya.

Hadian yang juga Sekretaris Fraksi PKS ini menyatakan bahwa statemen nya itu jangan dianggap sebagai upaya mencari kambing hitam, namun evaluasi itu perlu dilakukan agar semua tahu dimana letak permasalahannya.

“15 dokter telah meninggal di Sumut, ini luar biasa jangan dianggap remeh. Saya fikir kebijakan pemerintah khususnya terkait kebijakan kesehatan perlu dievaluasi mendalam. Apakah SOP penanganan pasien sudah dilaksanakan sepenuhnya di Rumah-rumah Sakit dan instalasi kesehatan di Sumut?,” tanya Hadian.

Begitu juga dengan dengan sarana dan prasarana kesehatan yang ada, Hadian mempertanyakannya. “Apakah sudah memadai atau belum? Kan pemerintah sudah diberi kewenangan penuh merefocussing dan realokasi anggaran. Sudahkah ini dimanfaatkan dengan tepat guna? Jangan ada alasan kasus terus meningkat karena kurang sarana prasarana kesehatan,” tegasnya.

Dari awal, kata Hadian, pihaknya selalu vokal bahwa refocussing anggaran itu harus mengutamakan belanja kesehatan, lengkapi fasilitas kesehatan dengan alat-alat yang tepat untuk menunjang kinerja para dokter dan para medis.

“APD perbanyak, alat FCR bagikan merata di RSUD-RSUD agar pemeriksaan Swab lancar dan tidak terkonsentrasi di Medan saja. Tapi yang terjadi kan belanja kesehatan malah minim, yang lebih besar itu bantuan pangan. Seharusnya di awal-awal kasus pemerintah konsentrasi ke belanja kesehatan,” papar Hadian,

Saat ditanya tentang bagaimana postur refocussing tahap kedua, apakah sudah sesuai dengan arahan-arahan Pansus Covid 19 yang pernah diserahkan sebelumnya, politisi PKS ini mengaku belum mendapat informasi tentang itu.

“Saya sudah coba hubungi pihak Satgas via Sekda, Kadis Kesehatan dan Kapusdalops nya tapi belum direspon. Saya memang ingin melihat apakah saran-saran Pansus Covid tempoh hari itu diindahkan atau tidak?,” pungkasnya.

Share DataMedan

Leave a Reply