Puluhan Driver Ojek Online Temui Ketua DPRD Medan, Ada Apa ya ?
DataMedan,-Puluhan pengemudi ojek online yang tergabung dalam Forum Solidaritas Driver Online Roda 2-Medan Sekitarnya (FoSdor2-MS) berharap agar perusahaan apilkator baik PT Gojek Indonesia PT Grab untuk menghentikan sistem pembekuan (suspended,red) dan membatasi driver baru hingga meminta perusahaan agar mengatasi orderan fiktif.
Ini menjadi keluhan sekira 20 orang driver ojek online saat melakukan audensi sekaligus mengadu kepada Henry Jhon Hutagalung,Ketua DPRD Medan,Selasa (20/3) di ruang pimpinan.
“ Kami berharap kiranya pihak DPRD Medan dan instansi lainya agar membuat regulasi hukum atau pun peraturan daerah untuk melindungi kami sebagai pengemudi ojek online,termasuk agar dilakukan moratorium terhadap driver.Karena sampai sekarang pihak aplikator atau perusahaan kami bernaung terus melakukan penerimaan,sementara kami yang bekerja dilapangan semakin kesulitan,” keluh Joko Pitoyo,Ketua Fosdor2-MS mewakil rekan-rekanya saat itu.
Sambung,Pitoyo,selama ini pihak aplikator belum seutuhnya memperhatikan kesejahteraan dan kelayakan para pengemudi online,termasuk melakukan penertiban orderan fiktif yang cenderung melakukan penyerangan. “ Kami sudah bekerja mati-matian dilapangan hingga mencapai titik akumlasi bonus,tapi akibat adanya sistem orderan fiktif atau orderan yang dicancel yang masuk,semuanya hasil keringat kami hilang.Jadi,kami berharap para wakil rakyat memanggil pihak aplikator sehingga orderan fiktif yang saat semakin marak bisa diatasi,sehingga kami tidak jadi korban,” katanya.
Ia menyatakan akibat adanya sistem orderan fiktif yang masuk berimbas kepada para pengemudi online yang harus terkena penghentian. “ Sistem suspended ini sangat-sangat merugikan kami.Kami sangat mohon perlindungan karena kita tidak tahu siapa pemain orderan fiktif ini ,” kata Pitoyo yang diaminin rekan lainya.
Faisal,rekan lainya juga menyatakan agar adanya sistem perlidungan dari pihak aplikator kepada pengemudi online hingga adanya sistem aturan sehingga para driver tidak berbenturan dengan kenderaan konvesional lainya.” Belum lagi persoalan poin bonus yang cenderung naik,sementara satu aplikator lainya memberikan bonus,sehingga kami terkadang sulit mencapai titik poin yang telah ditentukan.Hingga tak hentinya penerimaan driver baru,” keluhnya.
Menyingkapi akan hal ini,Henry Jhon Hutagalung,Ketua DPRD Medan,menyatakan pihaknya akan segera memanggil pihak aplikator dan pihak lainya termasuk Dishub hingga Organda. “ Ini segera kita lakukan pertemuan,sehingga seluruh persoalan yang dikeluhkan bisa kita ambil solusi terbaik.Jadi,segera kita panggil Ketua Komisi D DPRD Medan agar dibaut jadwal,” ucapnya.