Jelang Ramadhan, Harga Sembako Stabil di Sergai
Perbaungan, – Bupati Sergai Ir. H. Soekirman bersama Forkofimda melakukan survey harga kebutuhan pokok (Sembako) di beberapa pasar rakyat, Selasa (15/5/2018).
Survey harga dimulai dengan melakukan peninjauan di pasar rakyat Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan, dan pasar rakyat Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah.
Disela kegiatan Bupati menyampaikan pasar bengkel adalah satelit pasarnya kota Perbaungan, selain secara silaturahmi pasar bengkel ini belum pernah didatangi oleh pemerintah dalam hal pemantauan harga kebutuhan pokok masyarakat
Sementara untuk pasar Sei Rampah, dipilih karena menjadi pasar rakyat yang terdapat di Ibu Kota Kabupaten sehingga dapat menjadi gambaran kegiatan perekonomian yang terjadi disuatu daerah.
Secara menyuluruh Bupati mengatakan tujuan peninjauan ini dilakukan adalah untuk mengendalikan inflasi harga-harga komoditi pokok di daerah serta menge-chek ketersediaan kebutuhan sembako untuk masyarakat.
Menurut Bupati Soekirman, menjelang ramadhan tahun ini, stok sembako cukup, bahkan kalau dilihat sebenarnya berlebih. Ukurannya adalah harga bahan bukan naik, malah banyak yang turun.
Contohnya : Beras IR 64 Rp. 10.000,-/Kg, minyak goreng curah Rp. 11.000,-/Kg, cabai merah Rp. 27.000,-/Kg, cabai hijau Rp. 14.000 dari harga sebelumnya Rp. 40.000,-, harga daging sapi merata dikisaran harga Rp. 120.000,-/Kg, ayam Rp. 25.000,-/Kg.
Tepung terigu Rp. 11.000,-/Kg, jengkol Rp. 25.000,-/Kg dari sebelumnya Rp. 60.000,-/Kg, kelapa Rp. 9.000,-/gandeng, harga ikan stabil dan hanya mahal pada jenis ikan tertentu, gula pasir stabil pada harga Rp. 12.000,- s/d Rp. 13.000,-.
Selanjutnya untuk ketersediaan cukup untuk gas LPG, dengan harga Rp. 18.000,- untuk volume 3 kg dan Rp. 120.000,- untuk LPG 12 kg
“Jadi fluktuasinya hari ini dari hal yang paling sederhana mulai beras, minyak goreng, jengkol hingga kelapa, daging, ikan serta gula ketersediaan cukup dan tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan”, ungkap H. Soekirman.
Dengan tidak adanya depresi harga yang signifikan antara kota besar dan kota daerah termasuk pasar mingguan artinya stok komoditi cukup dan harga stabil.
Justru yang dikhawatirkan adalah stok komiditi banyak namun jumlah pembeli yang sedikit sehingga mengakibatkan harga komiditi tersebut menjadi murah.
“Contoh jika harga sayuran murah, maka petani sayur malah memilih tidak memanennya, dan kita tidak inginkan hal itu terjadi karena kita juga harus dapat menolong para petani sayur tersebut”, terang Bupati.(ind)